Kenali Gejala dan Jenis ADHD: Deteksi Dini dan Penanganan yang Tepat

Ni Made Pradnya Amadeandra Kusuma, M.Psi, Psikolog

Apa itu ADHD?

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk fokus, mengendalikan impuls, dan mengatur perilaku. ADHD biasanya muncul pada masa kanak-kanak dan dapat berlanjut hingga dewasa. ADHD berkaitan erat dengan fungsi otak, khususnya di bagian depan yang disebut korteks frontal. Korteks frontal bertanggung jawab untuk berbagai fungsi penting, termasuk kemampuan mengatur diri, motivasi, pengendalian emosi, dan perencanaan. Bagian ini juga dikenal sebagai area fungsi eksekutif, yang bisa diibaratkan sebagai “bos” dari otak kita—pengendali utama yang mengarahkan bagaimana kita bertindak, berpikir, dan merespons berbagai situasi.

Namun, pada orang dengan ADHD, ada keterlambatan atau gangguan dalam fungsi korteks prefrontal ini, yang berarti fungsi eksekutif mereka tidak bekerja secepat atau seefisien biasanya. Ini bukan berarti bos mental mereka tidak cerdas, melainkan bos itu bekerja dengan ritme yang berbeda—lebih lambat dibandingkan orang tanpa ADHD. Ini dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam mengatur diri sendiri, mengelola emosi, dan merencanakan aktivitas.

Untuk memahami ini lebih baik, bayangkan ketika kamu bepergian dengan pesawat, tetapi penerbangannya tertunda. Kamu tetap akan mencapai tujuanmu, tetapi lebih lambat dari yang direncanakan. Demikian juga dengan orang yang memiliki ADHD—mereka tetap bisa menyelesaikan tugas, mengatur diri, dan mengelola emosinya, tetapi mungkin memerlukan waktu lebih lama daripada yang diharapkan.

Meskipun otak mungkin memproses informasi lebih lambat, ada hal unik tentang ADHD: pikiran bisa bergerak lebih cepat. Artinya, meskipun ada keterlambatan dalam pengorganisasian atau perencanaan, seseorang dengan ADHD sering kali memiliki aliran pemikiran yang cepat, penuh ide, dan kreatif. Pikiran mereka bisa berlari lebih cepat daripada kecepatan otak dalam mengatur informasi, sehingga menghasilkan banyak ide brilian atau inovatif.

Ada tiga jenis utama ADHD:

  1. Primarily Hyperactive-Impulsive: Tipe ini ditandai dengan perilaku impulsif dan hiperaktif, seperti sulit duduk diam, sering berbicara berlebihan, dan bertindak tanpa berpikir.
  2. Primarily Inattentive: Orang dengan tipe ini mengalami kesulitan dalam memperhatikan detail, mudah teralihkan, sering melupakan hal-hal penting, dan sulit mengikuti instruksi.
  3. Combined Type: Ini adalah kombinasi dari gejala hiperaktif-impulsif dan kurangnya kemampuan untuk mempertahankan perhatian.

Memahami tipe ADHD yang dimiliki sangat penting karena setiap tipe dapat mempengaruhi kehidupan seseorang dengan cara yang berbeda. Dengan mengetahui jenis ADHD yang dialami, seseorang dapat memahami bagaimana gejala tersebut mempengaruhi kehidupan sehari-hari, baik itu di sekolah, tempat kerja, atau interaksi sosial. Ini juga membantu dalam mencari alat dan strategi yang paling efektif untuk mengatasi gejala tersebut, misalnya strategi manajemen waktu untuk tipe inattentive, atau latihan pengendalian diri untuk tipe hyperactive-impulsive.

Yuk, deteksi dini ADHD pada anak dan remaja agar dapat ditangani dengan tepat! Semakin cepat teridentifikasi, semakin besar peluang untuk memberikan dukungan dan strategi yang tepat, sehingga mereka bisa berkembang dengan optimal dan menghadapi tantangan dengan percaya diri.

Daftaran Konsultasi Anak Lebih Mudah dengan Sistem Baru Pradnyagama!

Pradnyagama memperkenalkan sistem pendaftaran baru yang inovatif untuk konsultasi anak. Sekarang, Anda dapat mendaftar dengan cepat dan mudah secara online untuk konsultasi psikologi anak Anda di Pradnyagama